
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pembangunan lahan parkir Kayutangan di Eks Kantor Bank Mandiri Syariah menjadi salah satu bukti nyata komitmen Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan dalam menata kota secara berkelanjutan.
Proyek ini merupakan bagian dari 11 program prioritas yang telah digagasnya. Sebagai pemimpin yang berorientasi pada solusi dan inovasi, Iwan senantiasa berfokus pada pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Pj Iwan berhasil mengawal percepatan pengadaan lahan hingga perencanaan teknis, serta berpesan agar pembangunan tetap menjaga nilai heritage, mengingat lokasinya di kawasan Kayutangan.
Mengulas ke belakang, pembangunan lahan parkir di Kayutangan telah melalui proses panjang sejak pertama kali dikaji pada tahun 2019. Kemudian sejak September 2024, di bawah kepemimpinan Iwan, proses ini mendapatkan perhatian khusus.
Ia mengambil langkah strategis dalam mendorong percepatan lahan parkir tersebut. Hingga akhirnya dipilih lahan eks Bank Syariah Mandiri seluas 1.334 meter persegi sebagai lokasi parkir terpusat di kawasan tersebut.
Bahkan pada akhir tahun 2024, sebelum proses pelunasan, Iwan bersama jajaran Pemkot Malang telah mencapai kesepakatan dengan pemilik lahan untuk memanfaatkan area tersebut sebagai kantong parkir guna mengantisipasi lonjakan wisatawan saat Natal dan Tahun Baru.
“Alhamdulillah, pada Selasa (12/2) kemarin sudah bisa kita lakukan proses tanda tangan pelepasan lahan kepada kita. Pembayaran juga sudah dilakukan langsung dari Bank Jatim kepada Pak Hutomo, pemilik lahan. Mudah-mudahan ini berjalan sesuai dengan tahapan yang kita inginkan,” ujar Pj Iwan.
Setelah pelunasan, kini proyek telah memasuki tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED) dengan konsultan perencana yang telah ditetapkan yaitu PT. Skala Pilar Lima.
Salah satu pesan yang ia titipkan adalah agar pembangunan lahan parkir Kayutangan di eks Bank Mandiri Syariah tetap mempertahankan kondisi eksisting bangunan utama yang merupakan cagar budaya. Hal ini bertujuan agar selaras dengan nilai-nilai histori dan konsep heritage yang lekat dengan Kayutangan.
“Bangunan ini akan memberikan warna terhadap kawasan wisata Kayutangan Heritage. Sehingga dalam menyusun DED agar menjaga cagar budayanya, keamanan dan pencegahan apabila terjadi kebakaran, kenyamanan akses pengunjung, serta akses lalu lintas,” tutur Iwan.
Selain itu, Iwan juga berharap gedung ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung Kawasan Kayutangan Heritage.
“Saya memprioritaskan bangunan utama agar dimanfaatkan sebagai fasilitas umum seperti pusat informasi dan toilet. Sehingga, ada kombinasi antara lahan parkir, pusat informasi, toiet, yang saling terhubung. Ini agar mendukung suasana Kayutangan sebagai obyek wisata dan ke depan gedung ini bisa menjadi ikon juga di Kawasan Kayutangan Heritage,” jelasnya.
Dengan dimulainya tahap perencanaan teknis ini, Iwan menuturkan, pembangunan lahan parkir Kayutangan diharapkan dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Malang.
“Saya berharap pembangunan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi tata Kota Malang. Dengan adanya lahan parkir ini, tidak hanya mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Kayutangan, tetapi juga mendukung pengembangan pariwisata sekaligus menjaga kelestarian kawasan heritage yang menjadi kebanggaan kita bersama,” pungkasnya. (YD)