
KOTA MALANG – malangpagi.com
Jumlah pasar yang akan mendapatkan perbaikan tahun depan mengalami penurunan dan hanya Pasar Besar Malang (PBM) yang akan mendapatkan alokasi anggaran.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pasar DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi menuturkan bahwa DPRD Kota Malang berharap perbaikan tersebut tidak menjadi yang terakhir. Pihaknya juga menganggap perlu adanya alokasi anggaran yang lebih besar di masa depan, karena Pemerintah Kota tidak dapat hanya mengandalkan revitalisasi dengan bantuan APBN.
“Dari perkembangan yang ada, perbaikan pasar direncanakan akan dimulai akhir tahun ini. Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan dana untuk relokasi pedagang yang menjadi salah satu persyaratan untuk memulai pembangunan. Meskipun demikian, revitalisasi Pasar Besar tidak menjadi prioritas Pemerintah Pusat,” ucapnya.
Arief mengungkapkan bahwa ada beberapa alasan Pemerintah Kota harus melupakan pembenahan Pasar Besar dengan menggunakan APBN. Dikatakan Arief, menurut rencana Kementerian PUPR hingga tahun 2024, Pasar Besar tidak masuk dalam prioritas pemerintah pusat.
“Kami beberapa waktu lalu menanyakan kepada PUPR, dan ternyata perbaikan Pasar Besar tidak menjadi prioritas pada tahun 2023 maupun 2024. Mungkin kita perlu mencari sumber dana alternatif, seperti meminta bantuan dari provinsi atau menggunakan APBD sendiri,” jelasnya.
Arief membeberkan Pemerintah Pusat bersedia memberikan bantuan asalkan tidak ada penolakan dari pedagang. Namun saat ini, satu kelompok pedagang masih menolak konsep pembongkaran pasar tersebut. Oleh karena itu, Arief menyarankan Pemkot Malang untuk mulai merencanakan perbaikan pasar menggunakan APBD.
“Jika perbaikan tidak dapat diselesaikan dalam satu tahun, bisa dilakukan secara multi-tahun atau selama dua tahun anggaran. Membangun MCC (Malang Creative Center) hanya dengan APBD sudah bisa. Saya yakin perbaikan Pasar Besar juga bisa, hanya masalah kemauan,” serunya.
Arief memperkirakan bahwa perbaikan dengan APBD memerlukan anggaran sekitar Rp 100 miliar tanpa melakukan pembongkaran atau pembangunan ulang.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan bahwa pada tahun depan rencana revitalisasi pasar akan difokuskan hanya pada Pasar Besar, mengingat pada tahun ini telah dilakukan perbaikan di tiga pasar, yakni Pasar Buku Wilis, Pasar Madyopuro, dan Pasar Kebalen.
“Meskipun perbaikan di Pasar Besar masih berskala kecil, seperti lampu, atap, dan sebagian drainase, Pemkot Malang telah memperbaiki 19 pasar hingga tahun 2023. Sedangkan total pasar rakyat di Kota Malang mencapai 26,” beber Eko.
Eko menyatakan bahwa ke depan pihaknya akan menyiapkan beberapa opsi untuk perbaikan Pasar Besar, salah satunya dengan berharap adanya bantuan dari pemerintah pusat. Pihaknya juga mempertimbangkan untuk menggunakan APBD, namun akan melakukan kajian terlebih dahulu untuk menentukan bagian yang perlu penguatan.
“Setelah kajian selesai, kami akan melakukan pembahasan Detail Engineering Design (DED) untuk mengetahui perkiraan kebutuhan anggaran jika menggunakan APBD,” pungkasnya.