KOTA MALANG – malangpagi.com
Walikota Malang Sutiaji menggelar rangkaian Safari Ramadan hari keenam di Masjid Nurul Huda, Jalan Ngantang No. 19 Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Senin (11/4/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji membeberkan tiga tipe manusia menurut ajaran Islam. “Bahwa Allah menciptakan hambanya untuk menjadi penghuni surga. Namun di dunia terdapat tiga tipe manusia yang mewarnai dunia. Sehingga tidak semuanya dapat masuk surga, dan digolongkan sesuai kadarnya,” bebernya.
“Pertama adalah golongan orang beriman, yaitu orang yang beruntung. Mereka memiliki iman kuat dalam hatinya. Tipe kedua adalah orang yang kafir atau kufur, yaitu orang yang tidak percaya kepada Allah dan rasul-rasulnya,” papar orang nomor satu di Kota Malang itu.
Sedangkan tipe ketiga, terus Sutiaji, yaitu orang yang nifaq atau munafik. Menurutnya, tipe orang ini sangat berbahaya. “Intinya hatinya sakit. Jika ada orang yang mendapatkan kenikmatan, maka hatinya sakit dan muncullah iri dengki dalam dirinya,” tukasnya.
“Orang munafik ini selalu berpihak pada yang menguntungkan dirinya. Senantiasa ingkar janji, khianat, dan zalim, juga sering berdusta,” lanjut Bendahara Dewan Masjid Indonesia Kota Malang itu.
Untuk menangkal agar terhindar dari golongan orang-orang kufur dan munafik, Sutiaji menuturkan bahwa salah satunya melalui puasa. “Puasa itu durasinya panjang. Maka kita harus benar-benar menjalankan puasa dengan sungguh-sungguh. Menahan segala yang membatalkan puasa, termasuk menahan hawa nafsu. Sehingga dapat menghindarkan diri kita dari sifat munafik dan kufur,” jelasnya.
“Mutiara dari amal ibadah kita adalah gol dari perbuatan kita semua. Sebetulnya ibadah puasa ini menuntut kita untuk bersabar dan tidak pamer. Maka, hakikat puasa adalah mendesain diri kita untuk beribadah karena Allah. Semua yang dilakukan niatan karena Allah,” imbuh Sutiaji.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga menekankan untuk selalu ingat pada tiga perkara. “Yaitu hidup di dunia berbuatlah sesukamu, tapi sesungguhnya perbuataanmu akan dihisab. Cintailah apa yang kamu sukai namun yakinlah semua itu akan kamu tinggalkan dan hiduplah sesuai kehendakmu, maka ingatlah kamu akan mati,” jelas pria asal Lamongan itu.
Di tempat yang sama, Slamet Hariyono selaku Ketua Takmir Masjid Nurul Huda mengaku terkesan akan pesan Walikota. Dirinya menuturkan, tidak hanya sekali Sutiaji mengingatkan tiga perkara yang harus menjadi pegangan hidup manusia. “Pada 2018 dulu, Pak Wali pernah melepas saya dan rombongan dari Asrama Haji. Pesan itu yang selalu teringat dan terngiang dalam setiap langkah saya. Yaitu pesan hiduplah sesukamu tapi ingatlah kamu akan mati,” ucapnya
“Cintailah sesukamu, tapi ingat bahwa nanti kamu akan berpisah. Serta berbuatlah sesukamu, dan jangan lupa nanti kamu akan mendapatkan balasannya,” lanjut Slamet.
Dirinya pun menerangkan, Masjid Nurul Huda yang saat ini menjadi tempat Fasilitasi Pengelolaan Bina Mental Spiritual, adalah masjid tua yang telah melahirkan mubalig-mubalig terkenal hingga tingkat nasional.
Seperti biasa, sebelum tausiah dilaksanakan, Walikota Sutaiji memberikan santunan kepada anak panti asuhan, dan juga memberikan bantuan kepada masjid yang menjadi tempat digelarnya Safari Ramadan tahun ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, Kepala TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji, Kepala Bapenda sekaligus Plt Satpol PP Kota Malang Handi Priyanto, Kepala BKPSDM Kota Malang Totok Kasianto, Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana, Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif, Kepala Dishub Kota Malang Heru Mulyono, Kepala Diskominfo Kota Malang Muhamad Nur Widianto, serta Camat Klojen Heri. (Har/MAS)