KOTA MALANG – malangpagi.com
Bob Syahril, GM Manager PLN area Jatim, mengenalkan kompor induksi, kompor listrik. “Menggunakan kompor induksi, berarti ikut upaya pemerintah dalam kampanye hemat energi.
Karena penggunaan kompor konvensional dengan bahan bakar LPG itu memberikan beban subsidi senilai tidak kurang dari Rp 51 triliun.
Itu berdasarkan kalkulasi perbandingan penggunaan LPG per 4-5 jam memerlukan cost sekitar Rp 100 – 125 ribu, sedangkan dengan energi listrik (kompor induksi) dengan durasi yang sama hanya membutuhkan cost sekitar Rp 40 ribu – Rp 60 ribu.
Perhitungan teknisnya dalam 1 kwh sama dengan Rp 450, dan dalam 1 kwh itu bila dikonversikan dalam waktu sama dengan menonton tv secara terus menerus selama 10 jam (red. 1 kwh = 10 jam). “Artinya penggunaan kompor induksi sangatlah hemat,” ujar Bob.
Sementara, Walikota Malang Sutiaji menegaskan kota Malang selalu ikut aktif mensukseskan program program pemerintah, termasuk penggunaan hemat energi, melalui migrasi dari energi Lpg ke energi listrik.
“Ini program bagus, terlebih tadi sudah dijelaskan penggunaan kompor ini juga aman karena tidak akan menimbulkan konsleting dan kompor juga tidak panas bila disentuh tangan,” ujar Sutiaji, Minggu (14/4/2019) saat sosialisasi penggunaan kompor induksi oleh PLN di Simpang Balapan Ijen.
Disampaikan juga, yang utama mengkontribusi gaya belanja dan hemat pengeluaran. Dan juga memberikan penghematan energi, juga mengingatkan selama masa sosialisasi program, apabila ada petugas PLN yang tidak menggunakan identitas jangan dilayani.
Karena setiap launching produk baru selalu dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab. Gali informasi secara jelas. “Jangan mudah share informasi yang nggak jelas dan hoax. Apalagi jelang tanggal 17 (pemilu), jangan terjebak ujaran yang mencoba memecah NKRI,” himbau Walikota Malang ini.
Acara ditandai dengan demo memasak nasi goreng dengan menggunakan kompor induksi oleh Walikota Sutiaji, Dandim 083/BJ Tommy Anderson, Ketua TP PKK kota Malang Widayati Sutiaji dan GM PLN area Jatim Bob Syahril.
Reporter: Red
Editor : Tikno