KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam mengembangkan UMKM, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang menggelar dua kegiatan, Dekranasda Fest 2022 dan Festival Mbois 7, yang dihelat 8–11 Desember 2022 di Gedung Malang Creative Center, Kota Malang.
Ratusan pelaku UMKM turut serta dalam kegiatan ini. Pada hari pertama kegiatan menghadirkan pembeli besar, dan menghasilkan nilai transaksi hingga ratusan juta.
Salah satunya produsen keripik yang mendapatkan pesanan sebanyak 35.000 pak, atau mencapai Rp350 juta. Selain itu juga ada UMKM batik yang menerima pesanan sebanyak 7.500 lembar kain, atau senilai Rp375 juta.
“Kegiatan itu merupakan program rutin tahunan Diskopindag Kota Malang. Total sekitar 300 UMKM terlibat. Tadi juga ada sekitar lima buyer dari luar kota. Alhamdulillah, hari ini sudah ada dua transaksi. Sedangkan lain masih melakukan survei dan negosiasi,” ungkap Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, Kamis (8/12/2022).
“Saya melihat geliatnya mulai positif. Pengusaha-pengusaha sudah mulai beralih ke produk UMKM. Ini adalah sesuatu yang baik untuk perkembangan UMKM,” lanjutnya.
Diskopindag Kota Malang juga menegaskan akan terus melakukan pembinaan dan memberikan dukungan terhadap para pelaku UMKM. Rencananya, Pemkot Malang juga akan memberikan rewards bagi UMKM yang tergolong berkembang dan sukses.
“Nanti akan kami kurasi. Sesuai fungsinya, Diskopindag akan melakukan pembinaan, memberi dukungan, kemudian kami kembangkan. Yang berprestasi dan sudah baik pasti akan kami beri rewards untuk memotivasi,” tutur Eko.
Di tempat yang sama, Walikota Malang Sutiaji meyebut dua kegiatan besutan Diskopindag Kota Malang itu merupakan bentuk pembinaan atau inkubasi UMKM yang dilakukan oleh Pemkot Malang.
Proses selanjutnya setelah inkubasi akan dicarikan fasilitas pendanaan melalui perbankan. Terakhir, akan dibantu terkait pemasaran produk. “Ini masih pengenalan. Sudah ada beberapa transaksi yang dilakukan,” ucap orang nomor satu di Kota Malang itu.
Sementara itu, Eni Kristiandari (35), pengusaha UMKM keripik mengatakan bahwa pesanan sebanyak 35.000 pak keripik merupakan yang terbesar sejak usahanya drintis pada 2009 silam.
Eni mengaku, pihaknya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk dapat memenuhi pesanan tersebut, yang selanjutnya akan dikirim ke Balikpapan, Kalimantan Timur. (YD/MAS)