KOTA MALANG – malangpagi.com
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menghadiri gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), bertempat di Dome BSCC, Balikpapan, Selasa (4/6/2024).
Mengusung tema Kota Sejahtera Indonesia Maju, Rakernas dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Dihadapan 98 Walikota se Indonesia yang hadir, Presiden mengatakan bahwa kota-kota di Indonesia harus siap dengan segala dinamika yang ada, termasuk tantangan pembangunan yang mana diperkirakan tahun 2045 nanti, 75 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan.
“Untuk itu, kota-kota yang ada di Indonesia harus siap dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada. Kita harus bisa mewujudkan kota menjadi smart city, green city yang liveable dan loveable,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, bertindak sebagai keynote speech dalam rakernas ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyampaikan bahwa salah satu yang perlu diupayakan Pemerintah Daerah adalah berinovasi out of the box, yang artinya kelihaian Pemerintah Daerah (Pemda) memaksimalkan potensi daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pemerintah daerah sekarang harus bisa berjiwa enterpreneur. Artinya, pengelolaan daerah benar-benar memaksimalkan potensi daerahnya agar berdampak pada peningkatan PAD. Kalau sudah berjiwa bisnis, out of the boxnya pasti ada, yang penting semua bertujuan untuk masyarakat,” jelas Tito Karnavian.
Ditemui usai Rakernas, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyetujui gagasan Mendagri itu. Menurutnya, untuk bisa memaksimalkan pembangunan, Pemda khususnya Pemkot Malang harus kaya ide dan inovasi.
Terlebih, lanjut Wahyu, dengan potensi yang dimiliki Kota Malang, pihaknya meyakini kebijakan kemandirian fiskal bukan hal yang mustahil untuk diraih.
Oleh karena itu, Wahyu Hidayat berkomitmen agar Pemkot Malang dapat terus memacu kondisi fiskal Kota Malang menuju Fiskal Kuat atau Mandiri Fiskal.
“Nanti, PAD akan lebih tinggi dari pendapatan transfer pusat. Caranya, bisa memaksimalkan potensi PAD dan efisiensi anggaran” ujar Wahyu.
Hal ini tentu akan merubah postur APBD Kota Malang, berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah serta menekan belanja daerah akan terus dilakukan. Salah satu poin utama yang juga menjadi perhatian Mendagri adalah melakukan efesiensi belanja perjalanan dinas dan belanja rapat yang seringkali dilakukan pada seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Malang.
“Saya harap, seluruh Kepala Perangkat Daerah benar-benar cermat dan lebih bijak dalam menyusun rencana kegiatan anggarannya masing-masing. Perjalanan dinas yang tidak perlu bisa lebih ditekan lagi. Pun demikian, salah satu upaya menekan belanja rapat mungkin dapat dilaksanakan secara virtual. Yang penting pesan dan tujuannya dapat tersampaikan,” tutur Wahyu.
Dalam lawatannya kali ini, Wahyu Hidayat akan banyak menjalin kolaborasi dengan kota-kota lainnya dan berbagi pengetahuan guna mewujudkan Kota Malang yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
“Sebagai Pj Wali Kota Malang, saya berharap agar Rakernas APEKSI ini dapat menjadi forum yang produktif untuk bertukar pengalaman dan ide dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik pada pemerintahan. Sehingga, mampu menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk bersinergi dan siap menghadapi berbagai tantangan serta peluang pembangunan di era yang kian kompleks seperti arahan Bapak Presiden Jokowi tadi,” tandasnya. (Red.)