
KOTA MALANG – malangpagi.com
Komunitas Penggiat Budaya dan Pelestari Lingkungan Hurip Hurup Handerbeni (H3) bersama jajaran lintas sektor Pemerintah Daerah melaksanakan pembersihan dan normalisasi sumber air Lok Suruh, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (22/4/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Komuitas H3 melibatkan Dinas PUSDA Kabupaten Malang, Perumda Tirta Kanjuruhan, Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, BPBD, dan jajaran Pemerintah Desa setempat.
Sekertaris Komunitas H3, Oerin Hariyono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk mengurangi resiko bencana banjir di wilayah setempat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi resiko bencana banjir, karena sumber air disini semakin lama mengalami penyempitan dan pendangkalan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Komunitas Budaya dan Pelestari Lingkungan H3 membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk menjaga lingkungan di Desa Mangliawan.
“Salah satu ikon di Kecamatan Pakis ini adalah air. Maka dari itu, kegiatan ini merupakan tanggung jawab bersama dalam menjaga sumber air Lok Suruh. Agar ke depannya, sumber air ini dapat berguna untuk masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, Oerin menjelaskan, sumber air Lok Suruh ini bisa menjadi daya dukung ekonomi wisata dan membawa dampak yang positif bagi masyarakat setempat.
“Ini bisa menjadi sebuah kawasan wisata untuk mendukung perekonomian masyarakat sekitar. Banyak hal positif yang bisa didapatkan jika saluran ini kita rawat dan lestarikan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Mangliawan, Mochamad Ja’i mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Komuitas H3 itu. Ia berharap, ke depannya masyarakat setempat bisa kembali memanfaatkan potensi sumber air tersebut.
“Sudah lama saya ingin menghidupkan kembali potensi sumber air ini seperti dulu. Karena, disini dulu airnya sangat deras, saya rasa masyarakat dapat memanfaatkan potensi ini sebagai tempat wisata,” tuturnya.
Meski demikian, Ja’i menyebut, kolaborasi dengan berbagai jajaran masih terus diperlukan agar potensi Lok Suruh ini dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Ke depannya, kami berharap agar sumber air Lok Suruh ini benar-benar bisa dimanfaatkan kembali. Terlebih, bisa kembali menjadi kawasan wisata yang didambakan,” pungkasnya. (YD)