
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pendidikan karakter merupakan kebutuhan sebuah bangsa. Karena melalui pendidikan karakter, akan terlahir generasi yang memiliki intelektual bagus, jati diri, cinta tanah air, dan budi pekerti luhur.
Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko dalam Seminar Kebangsaan, Jiwa, Semangat, dan Nilai-Nilai ’45 di Permata Jingga Swimming Pool and Cafe, Sabtu (11/6/2022).
Wawali mengapresiasi seminar kebangsaan yang diselenggarakan oleh Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC-BPK) ’45. Menurutnya, kegiatan ini adalah upaya melestarikan, meneguhkan, dan mengaplikasikan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini penting. Karena spirit dari perjuangan ini mulai mengalami kelunturan, terutama pada generasi muda. Untuk itu saya sampaikan, di Kota Malang ini kita bersepakat untuk anak kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar (SD) tidak diajari membaca, menulis, dan berhitung (calistung),” ujar Bung Edi, sapaan karib Wawali.
“Di Kota Malang ini materinya adalah pendidikan karakter, agar menjadi fondasi yang sangat penting. Intelegensi dan kemampuan intelektual boleh setinggi apapun. Tapi harus dibarengi jati diri bangsa yang dasarnya adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, yang harus dijunjung tinggi dan dirawat,” terang Bung Edi.

Dirinya berpandangan, pendidikan karakter merupakan poin untuk menjadi kebutuhan dan menjadi bagian penting dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena menurutnya era keterbukaan sudah tidak bisa dibendung, dengan derasnya arus informasi dan teknologi, serta masuknya budaya asing yang ditengarai akan mengikis semangat cinta tanah air dan dapat mendegradasi karakter bangsa.
“Degradasi karakter bangsa yang bisa terjadi seperti lemahnya kejujuran, rendahnya etos kerja, mencari jalan pintas, hura-hura, rendahnya inovasi, kurangnya disiplin, materialistis, dan individualisme. Maka untuk menangkal hal tersebut, pendidikan karakter adalah jawabannya,” tegasnya.
Namun diakuinya, tidak mudah untuk menerapkan pendidikan karakter di lingkungan sekolah. “Seiring berjalannya waktu, pendidikan karakter ini dapat berjalan. Hasilnya memang tidak dapat dirasakan secara langsung. Tetapi melalui proses sebagai investasi, fondasi, dan kebutuhan bangsa,” tutur Bung Edi
Untuk itu, perlu dilakukan strategi, kolaborasi, dan pemahaman bagi generasi muda. Sehingga mereka dapat meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. “Melalui seminar ini, kami berharap dapat menjadi media untuk memperluas dimensi kehidupan berbangsa. Sehingga generasi muda mampu menghadapi dinamika yang ada. Baik ancaman, hambatan, gangguan, maupun tantangan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” harap Bung Edi

Ditemui di tempat yang sama, Ketua DHC-BPK ’45 Kota Malang, Kolonel (Pur) Utuh Agung Minarno menerangkan bahwa seminar bertajuk ‘Dengan Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai ’45, Kita Mantapkan Nasionalisme Segenap Komponen Bangsa, Demi Tetap Tegaknya Kedaulatan NKRI’ digelar untuk mencari bibit atau penerus yang dapat melestarikan jiwa, semangat, dan nilai-nilai ’45, serta dapat disosialisasikan dan diteruskan hingga tingkat bawah.
Pihaknya pun menyampaikan, pada tahun depan, seminar kebangsaan akan digelar di 57 Kelurahan. “Melalui Musrenbang 2023, kami akan mensosialisasikan nilai-nilai rela berkorban, etika, dan budi pekerti, agar para generasi milenial tidak hanya bergantung pada gadget. Namun juga peduli dan mau melestarikan nilai-nilai kebangsaan,” tandas Utuh. (Har/MAS)