
KOTA MALANG – malangpagi.com
Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini dibikin gaduh atas kebijakan pemerintah pusat soal pembelian elpiji 3 kg. Sebelumnya, Kementerian ESDM mengeluarkan kebijakan untuk pembelian elpiji 3 kg wajib di pangkalan resmi.
Hal ini membuat pro kontra hingga akhirnya Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan agar Kementerian ESDM bisa kembali memperbolehkan pengecer menjual elpiji 3kg sebagai sub pangkalan.
Melihat carut marutnya kebijakan tersebut, warga Kota Malang ini malah memilih memanfaatkan biogas sebagai alternatif pengganti elpiji.
Hal ini dilakukan oleh Warga Sanan Gang 12, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang. Mereka menggunakan biogas untuk memenuhi kebutuhan dapur pribadi masing-masing.
Salah satu warga, Iwan Hariyono (48) menyampaikan bahwa pemanfaatan biogas di lingkungannya ini sudah berjalan sejak awal 2024 lalu. Dikatakannya, ini merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang dimanfaatkan dengan baik oleh warga.
“Warga ini hanya perlu membeli alat pipa dan kompor biogas aja kisaran Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu,” ujar Iwan, Rabu (5/2/2025).
Hariyono menyebut, pengelolaan di wilayahnya sangat efektif, ditambah pasokan air yang cukup melimpah. Sehingga, lanjutnya, warga berbondong-bondong mengelola kotoran sapi menjadi biogas.
“Jam 12 malam keran biogas kami tutup untuk hemat energi, terus jam 6 pagi kita buka kembali,” terangnya.
Sementara, warga lain yang juga memanfaatkan biogas, yakni Mahful (31) mengaku bisa sangat berhemat dengan menggunakan biogas ketimbang LPG.
“Kalau di rumah ada tiga orang. Kami gunakan (biogas) untuk masak di dapur saja,” ucapnya.
Dirinya juga merasa sangat cukup untuk memasak di dapur pribadi dengan menggunakan biogas.
“Alhamdulilah sangat cukup kalau untuk masak di rumah saja,” pungkasnya. (Rz/YD)