![](http://malangpagi.com/wp-content/uploads/2018/07/WaterMark_2018-07-30-21-34-15-300x225.jpg)
KOTA BATU – malangpagi.com
Baru beberapa minggu yang lalu, siswa baru yang menjajaki di bangku sekolah mulai kegiatan belajarnya. Namun, kabar buruk kerap terjadi saat penerimaan siswa baru tersebut.
Berdasar informasi yang didapat, disinyalir adanya titipan siswa baru dari salah satu oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu di SMPN 1, Kota Batu. Sementara, atas kabar tersebut beberapa orang tua wali murid yang anaknya tidak diterima di sekolah tersebut terang-terangan sangat kecewa.
“Model titipan seperti tidak adil. Kami berharap aparat penegak hukum membongkar dugaan praktik ilegal itu,” kata orang tua wali murid yang tidak mau disebut namanya, Senin ( 30/7/2018).
Lebih lanjut diungkapkan orang tua wali itu, “Padahal, nilai Ujian Nasional (UN) anak yang diterima itu sebenarnya kalah dibanding anak lain yang diterima sewajarnya,” ujar dia.
Saat dihubungi, ternyata, Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1, Kota Batu, Bambang Irawan, justru tidak mambantah atas informasi itu, yang terkait dengan adanya dugaan titipan siswa baru tersebut.
Bahkan, menurut Bambang Irawan, bukan hanya siswa baru itu yang menjadi titipan pejabat Pemkot Batu, bahkan ada siswa baru yang dititipkan oleh orang dewan.
“Ya, memang ada yang titip, dan itu dari Pejabat Pemkot Batu. Pejabat itu, termasuk dewan juga lo. Tapi mekanisme titipan tersebut lewat Diknas,” kata dia, dengan jujur.
Soal mekanisme bagi siswa baru yang diduga menjadi titipan tersebut, dia mengakui, “Ya mekanismenya kan ada siswa cadangan. Jadi mereka secara prosedur saya masukkan di cadangan. Artinya cadangan itu, tidak dilihat dari nilai UN-nya,” ucap Bambang Irawan.
Ditegaskan olehnya, yang terpenting adalah mereka (siswa) lolos tes uji dari lembaga psikologi UM. Yang mana, penguji tes tersebut disediakan sendiri oleh Diknas. “Jadi, mekanismenya seperti itu,” tandas dia.
Total siswa baru yang menjadi titipan dari pejabat tersebut, kembali diakui Bambang Irawan, sebenarnya tidak dimengerti olehnya. Tetapi, menurut dia, memang ada tiga siswa yang langsung dari Diknas.
“Ya bisa jadi itu karena SMPN 1 memiliki pagu lumayan besar. Sebab tahun ini ada 320 siswa,” pungkasnya.
Reporter : Anto
Editor : Putut