
KOTA MALANG – malangpagi.com
Belasan kucing di wilayah Jalan Maninjau Barat 1 Blok B1, Sawojajar, Kedungkandang, Kota Malang mati massal sejak Sabtu (5/10/2024) lalu.
Salah satu saksi, Kiki menjelaskan, kucing-kucing tersebut mati dalam kurun waktu 6 hari sejak Sabtu (5/10) hingga Kamis (10/10).
Bahkan, lanjutnya, kucing-kucing yang mati itu bukan hanya kucing liar, namun juga kucing peliharaan warga sekitar.
“Pertama kali saya Nemu itu kucing saya yang kecil mati. Terus gak lama, saya nemuin lagi kucing saya yang besar mati juga. Ternyata, di tetangga saya lainnya juga ada kucing mati. Jadi pagi itu saya tahu ada 4 kucing mati,” jelas Kiki, Selasa (15/10/2024).
Kiki menerangkan, jika ditotal, ada sekitar 16 kucing yang mati secara bertahap, termasuk 5 kucing mikiknya.
“Saya heran, kok bisa bisa beruntun, padahal mereka sehat semua gak ada tanda-tanda sakit. Sampai di hari Rabu itu saya nemuin kucing tetangga saya kejang-kejang gitu kayak kesakitan banget sampai akhirnya mati,” terang Kiki.
Kematian kucing tersebut semuanya berada di komplek rumahnya, yakni RW 08. Kematian kucing itu juga tak wajar, karena mereka mati dengan cara kejang dan mengeluarkan busa dimulutnya.
Kiki menduga bahwa kucing-kucing itu mati akibat diracun. Bahkan, dirinya sempat konfirmasi ke dokter hewan yang ada di sekitar rumahnya dan dokter tersebut membenarkan kucing itu mati keracunan.
“Soalnya ada yang mulutnya sampai keluar busa. Saya sempat tanya ke dokter hewan juga, saya kirim videonya dan disebut katanya memang keracunan,” jelasnya.
Kematian kucing secara massal tersebut membuat khawatir warga setempat. Sebab, bukan hanya kucing liar saja yang mati, namun kucing yang dipelihara oleh warga bahkan, kucing dengan jenis bagus atau harganya cukup mahal pun ikut mati.
“Semuanya yang mati itu satu blok sini. Dari RT 01 sampai RT 04,” ujarnya.
Kiki menyayangkan, di kawasan rumahnya minim CCTV. Sehingga, ia sulit untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kucing-kucing tersebut.
Meski begitu, dirinya berharap jika memang kucing tersebut diracun, maka orang yang meracun harus segera ditemukan dan dihukum setimpal.
“Kami punya banyak saksi, karena kan banyak punya warga juga kucingnya. Kalau misal memang ada oknum yang gak suka kucing, jangan sampai diracun gini, kasian. Ini sudah hangat banget ngebunuh kucing,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT 03 yang juga pemilik kucing yang mati, Bambang menerangkan, kucing miliknya mati setelah mengalami kejang hebat dan dimulutnya keluar busa.
“Ketika saya pulang, kucing ini mangap-mangap, saya kira haus mau minum. Ternyata kejang-kejang, kaku sama keluar busa. Itu keracunan,” terangnya.
Ia juga kaget, ternyata bukan hanya kucing miliknya saja yang mati tidak wajar. Ternyata, kucing liar yang biasa berada didepan rumahnya dan peliharaan milik tetangganya juga mati dr gan kondisi serupa.
“Itu semua dikubur sama tetangga, punya saya juga. Ternyata banyak yang meninggal. Kalau memang kucing ini pup sembarangan, ya masak harus dibunuh seperti ini. Kalau sampai membunuh kucing gini, orangnya gak punya moral. Kalau ganggu, tidak harus dibunuh,” pungkas Bambang. (YD)