
KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam upaya mengantisipasi potensi inflasi yang mungkin terjadi menjelang hari puasa, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang mengambil inisiatif akan menggelar Pasar Tekan Inflasi di lima kecamatan.
Kepala Diskoperindag, Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat meringankan beban konsumen di tengah tantangan ekonomi saat ini. Tak hanya itu, dirinya mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga jelang bulan Ramadan.
“Kami sadar bahwa menjelang Ramadan, ada potensi kenaikan harga kebutuhan pokok. Oleh karena itu, kami ingin memberikan solusi dengan menyelenggarakan Pasar Tekan Inflasi di beberapa kecamatan,” ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Kota Malang, Jumat (16/2/2024).
Eko menjelaskan bahwa di tahun ini warung tekan inflasi bakal diadakan selama 5 hari di lima kecamatan yang tersebar di Kota Malang, yakni Kecamatan Klojen, Lowokwaru, Blimbing, Sukun, dan Kedungkandang.
“Setiap pasar yang berada di 5 kecamatan menyediakan berbagai komoditas pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang dan sayuran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar reguler,” ucapnya.
Dia menyebutkan pasar tekan inflasi ini terbuka untuk masyarakat umum, tidak hanya pedagang saja. “Untuk launchingnya akan dilaksanakan pada selasa mendatang di area lapangan merjosari. Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas sosial terkait orang-orang miskin agar dapat kebagian dalam pasar tekan inflasi,” lugasnya.
Eko memaparkan syarat untuk ikut warung tekan inflasi hanya menunjukkan KTP saja, lalu untuk setiap pasar yang berada di 5 kecamatan akan dijatah 1500 paket. Dijelaskannya, selain menawarkan harga yang lebih ramah di dompet, Pasar Tekan Inflasi juga memberikan penekanan pada keamanan pangan dan kualitas produk.
“Kami secara berkala melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap barang-barang yang dijual untuk memastikan keamanan dan kualitasnya sesuai standar,” sebutnya.
Tak hanya memberikan solusi terkait harga dan ketersediaan barang, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan stimulus positif terhadap perekonomian lokal.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial. Selain itu, dengan adanya Pasar Tekan Inflasi, masyarakat dapat merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Ramadan,” ungkap Eko
Eko memaparkan untuk setiap paket sembako hanya terkena biaya Rp 100 ribu. “Semoga dengan akan diadakannya warung tekan inflasi dapat membantu masyarakat serta jangan lupa menghadirinya,” pungkasnya. (MK/YD)