KOTA MALANG – malangpagi.com
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menyelenggarakan Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT ke-108 Kota Malang pada Kamis (31/03/2022).
Rapat Paripurna menyambut hari jadi Kota Malang yang jatuh pada 1 April tersebut dihadiri seluruh pimpinan DPRD Kota Malang, Walikota Malang Sutiaji, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, dan Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso.
Selain itu, hadir pula Walikota Batu Dewanti Rumpoko, Bupati Malang Sanusi, Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji, Dandim Kota Malang, Kapolresta Malang Kota, perwakilan partai politik, budayawan, perangkat daerah, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Walikota Malang Sutiaji menyebut perayaan HUT Kota Malang tahun ini adalah sebuah keistimewaan, karena dua tahun sebelumnya urung digelar karena masih berkutat dengan penanganan pandemi Covid-19.
Menurutnya, capaian ini seiring membaiknya kondisi Kota Malang. Baik dalam hal pembangunan, perekonomian, kesehatan, hingga pendidikan. “Alhamdulillah, buah kolaborasi semua pihak, akhirnya saat ini pandemi mulai terkendali. Oleh karena itu, peringatan HUT Kota Malang tahun diteguhkan melalui tema yang diusung. Yaitu kolaborasi, akselerasi, dan bangkit bersama,” tutur Sutiaji.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Malang itu menyebutkan, terdapat lima prioritas pembangunan yang harus dilakukan pada 2023 mendatang.
Yakni pemenuhan target kinerja penyelenggaraan daerah, penguatan branding Kota Malang, penuntasan masalah utama [banjir, kemacetan, dan pengangguran], penguatan ketahanan sistem kesehatan masyarakat pascapandemi, dan aktivasi perluasan ekosistem ekonomi kreatif dan smart city.
Sesuai dengan tema HUT ke-108 Kota Malang, Sutiaji berharap semua prioritas tersebut terwujud melalui komitmen. “Kolaborasi dan akselerasi menjadi kunci. Ditambah DPRD juga terus berkontribusi sesuai fungsinya, yaitu legislasi, pengawasan, dan budgeting,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengapresiasi tema yang diangkat HUT ke-108 Kota Malang. Dirinya menyebut, melalui kolaborasi, akselerasi, dan bangkit bersama, pembangunan Kota Malang akan menjadi lebih baik.
“Melalui momentum hari jadi Kota Malang, dapat terwujud keselarasan dari perbedaan suku, adat, tradisi, dan agama. Di samping itu, peringatan ini mampu menjadi penguat nilai-nilai kebangsaan,” papar Made.
Pria asal pulau dewata itu juga menyebut, HUT ke-108 Kota Malang adalah sebuah pijakan, mengingat perayaannya bertepatan dengan pengajuan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Pada peringatan ini, kebetulan terdapat pengajuan Ranperda perubahan tata ruang wilayah di Kota Malang. Ini dapat dijadikan pijakan mau dibawa ke mana Kota Malang ini,” jelasnya.
Made berharap Kota Malang yang populer sebagai kota wisata, pendidikan, dan kebudayaan dapat menjadi sebuah kota metropolitan yang berbasis budaya.
“Kami siap menjadikan Kota Malang sebagai penyangga Jawa Timur, sebagai kota metropolitan kedua setelah Surabaya. Hal ini bukan mustahil untuk dicapai,” kata politikus PDI Perjuangan itu.
Acara Rapat Paripurna dibuka oleh penampilan apik kelompok paduan suara SMP Negeri 3 Kota Malang, yang dilanjutkan dengan pertunjukan tari Gading Alit persembahan siswi-siswi SMP Negeri 4 Kota Malang. (MAS)