KOTA MALANG – malangpagi.com
Kampung Glintung Water Street (GWS) adalah satu-satunya kampung tematik yang tetap membuka kunjungan wisata selama masa pandemi Covid-19.
Kampung yang berada di RW 5 Kelurahan Purwantoro, Kota Malang ini merupakan kampung yang berbasis ketahanan pangan dan urban farming. Maka tak heran, jika Kampung GWS paling siap menjadi Kampung Tangguh Mandiri di Kota Malang.
Kesiapan warga mematuhi protokol Covid-19, tersedianya lumbung pangan, jimpitan (tabungan) sembako, pemulasaraan jenazah, dan sebagainya menjadikan kampung ini sebagai tempat studi banding Kampung Tangguh.
Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Forkom Pokdarwis) mengadakan Festival Urban Farming bertempat di Balai Pertemuan RW 05 Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Minggu (8/11/2020).
Festival tersebut menampilkan berbagai kegiatan. Seperti kontes perikanan, pertanian dan bunga hias, tanaman hidroponik, kuliner, juga digelar lomba mewarnai untuk anak-anak.
Ketua RW 05 Purwantoro, Ageng Wijaya Kusuma mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan event terakhir di tahun 2020. Dengan tujuan untuk menciptakan kampung yang mandiri dan berdaya.
“Pengujung tidak hanya datang untuk studi Kampung Tangguh, melainkan juga wisata edukasi tentang ketahanan pangan, pengelolaan urban farming dan pengembangan program kampung iklim (proklim). Sehingga konsepnya bisa direplikasi di kampung halaman pengunjung,” ujar Ageng.
Sementara itu, Camat Blimbing Kota Malang, Mu’arif melayangkan apresiasi kepada GWS sebagai kampung yang paling inovatif.
“Sumbangan GWS terhadap Kecamatan Blimbing cukup besar, dan jadi role model gugus tugas penanganan Covid-19. Sehingga Kecamatan Blimbing mampu menjadi juara Sinergitas Kecamatan Se-Jawa Timur tahun 2020,” ungkap Mu’arif dalam sambutannya.
Festival Urban Farming berlangsung meriah, sekalipun di masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. Gelaran tari tarian khas malang yang menjadi pembuka acara, termasuk atraksi pencak silat menunjukkan bahwa kampung GWS memiliki potensi seni budaya.
Isa Wahyudi, Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang melihat GWS adalah sebuah kampung green tourism. “Kampung ini menerapkan konsep ekowisata (ecotourism) yang edukatif, inovatif dan membangun kesadaran lingkungan yang berkelanjutan,” jelasnya.
“Konsep gotong-royong dan pemberdayaan masyarakat yang saat ini sedang digiatkan oleh desa atau kampung wisata, sedang menjadi tren wisata berbasis lingkungan,” terang pria yang biasa disapa Ki Demang, yang juga Penggagas Kampung Budaya Polowijen.
Hadir dalam Festival Urban Farming antara lain Kapolsek Blimbing, Lurah Purwantoro, Anggota DPRD kota Malang, Mahasiswa Diploma Pariwisata Unmer, serta perwakilan kampung tematik se-Kota Malang.
Antusiasme pengunjung begitu besar, ingin melihat kesuksesan GWS sebagai Kampung Tangguh Mandiri yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Mei 2020 lalu.
Reporter : Christ
Editor : MA Setiawan