![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2021/10/SMK-PIM-1-1024x532.jpg)
KOTA MALANG – malangpagi.com.
Dinginnya pagi tak menyurutkan antusiasme siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Putra Indonesia Malang (SMK PIM) berangkat ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.
Dari pantauan Malang Pagi, sekolah ini menerapkan protokol kesehatan ketat bagi siswanya. Seperti seluruh siswa yang datang mengenakan masker dan tidak membuat kerumunan. Begitu pula sebelum masuk lingkungan sekolah, para murid terlebih dahulu mencuci tangan dan dicek suhu tubuhnya.
Kepala Sekolah SMK PIM, Atik Dina Fitria menyampaikan bahwa untuk saat ini siswa yang masuk sekolah hanya kelas 10 dan 11. Kebetulan di saat yang sama, siswa kelas 12 masih melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sejumlah wilayah di Jawa Timur hingga Desember.
“Kimia industri itu dominan di industri. Jadi mayoritas masuknya di industri non pangan, pangan, maupun balai penilitian. Untuk [PKL] sekarang masuknya di pengelolaan air dan industri kertas. Sedangkan untuk PKL di industri gula belum [dilakukan], karena kebijakan PTPN (PT Perkebunan Nusantara) masih daring, termasuk yang di Molindo,” ujar Atik kepada Malang Pagi, Senin (4/20/2021).
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2021/10/SMK-PIM-2-1024x532.jpg)
Dirinya menuturkan, jika di Industri lain, siswa-siswi SMK PIM masih diterima karena sudah menerapkan luring. Tetapi pihak sekolah harus menerima persyaratannya sesuai prokes yang diterapkan, dan harus dipatuhi agar peserta didik yang menjalani PKL aman. Sekolah juga tidak mau ambil risiko.
“Karena situasi masih pandemi, jadi semua aturan harus dipatuhi. Pihak sekolah juga akan menggelar program vaksinasi bekerja sama dengan Rumkitban, yang bertempat di SMK Putra Indonesia Malang, Jalan Barito Nomor 5 Kota Malang, 8 Oktober 2021 mendatang,” papar Atik.
Sebagai sekolah kejuruan, tak dipungkiri SMK PIM juga memiliki banyak jam pratikum. Rata-rata terdapat 4–10 jam pratikum dalam seminggu. Sehingga pihak harus membaginya menjadi beberapa hari.
Sebelumnya. SMK PIM hanya menggelar pembelajaran tatap muka untuk kelas pratikum saja. Namun saat ini pelajaran non praktikum juga mulai diajarkan. Pihak sekolah sendiri akan menambah mata pelajaran non pratikum, tentunya dengan mematuhi aturan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa timur maupun Peraturan Walikota Malang.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2021/10/SMK-PIM-3-1024x532.jpg)
“SMK Putra Indonesia Malang juga ada mata pelajaran berbasis proyek. Siswa-siswi membuat produk-produk kimia rumah tangga atau farmasi industri. Nantinya mereka harus menjual sesuai targetnya. Saat penjualan pun siswa harus memiliki merek sendiri, dan dapat dilakukan secara online maupun offline,” beber Atik, yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK PIM sejak 2020 itu.
Menurut Atik, selama pemberlakuan pembelajaran daring, SMK PIM banyak meraih prestasi melalui keikutsertaan dalam berbagai event olimpiade, yang diselenggarakan institusi dan Perguruan Tinggi di tingkat kota maupun provinsi.
“Pada Oktober 2021 ini. Ada dua event yang akan diikuti siswa-siswi SMK Putra Indonesia Malang, yaitu Olimpiade Kimia yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur,” pungkasnya. (DK99/MAS)