
KOTA MALANG – malangpagi.com
Banyaknya keluhan dari orangtua siswa dan pelajar terkait pembelajaran bahasa asing memalui sistem daring, membuat Dosen Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang (UM), Amira Eza Febrian Putri, S.Pd MTCSOL memberikan tanggapan.
Amira mengungkapkan, pembelajaran daring yang serba tiba-tiba membuat baik guru maupun murid tidak siap menghadapinya.
“Pembelajaran daring ini serba mendadak karena adanya pandemi. Jadi guru mau tidak mau harus beradaptasi dan mengubah metode pembelajaran dengan menyesuaikan situasi,” tuturnya, Minggu (22/8/2021).
“Selain itu, keterbatasan pengetahuan tentang teknologi yang menunjang pembelajaran daring menjadi kesulitan guru selama ini,” imbuhnya.
Dari observasi yang dilakukan Amira di lingkungan sekitarnya, sejauh ini permasalahan paling banyak datang dari metode belajar yang tidak efektif, Terutama pada mata pelajaran Bahasa Mandarin. “Keluhan paling banyak ya kuota habis dan tugas menumpuk,” ungkapnya.

Kondisi ini yang membuat Amira kemudian berinisiatif menggelar Pelatihan Perancangan Soal Berbasis Teknologi untuk Menunjang Pembelajaran Daring, yang diikuti 16 guru se-Malang Raya pada 14 Agustus lalu.
Dalam pelatihan yang digelar lewat aplikasi Zoom tersebut, dirinya menyajikan inovasi metode belajar daring yang lebih menyenangkan untuk mata pelajaran Bahasa Mandarin.
Pelatihan ini diikuti antara lain guru-guru mata pelajaran Bahasa Mandain dari SMA Negeri 1 Turen, SMA Negeri 1 Pagak, SMAN 1 Malang, SMA Islam Kepanjen, SMKN 2 MALANG, SMA Laboratorium UM, SMAN 2 Malang, SMA Laboratorium UM, dan SMK Multimedia Tumpang.
“Seharusnya pembelajaran daring membuat mereka (siswa –red) merasa sedang bermain. Menggunakan aplikasi pembuat soal yang bisa menarik minat siswa dalam belajar secara daring,” tambahnya.
Memang, sebelum ini tidak ada pemanfaatan pembuatan soal melalui aplikasi. Hanya penugasan yang dibebankan kepada siswa. Hal ini juga berdampak pada efektivitas pembelajaran Bahasa Mandarin.
“Daring itu kan membatasi pengajar berinteraksi secara langsung dengan siswa, sedangkan bahasa asing itu idealnya harus melalui interaksi langsung,” jelas Amira.
Amira menyampaikan beberapa aplikasi pembuatan soal pembelajaran daring yang bisa digunakan, antara lain Quizizz, Proprofs, dan i Spring Suite. Dirinya juga menegaskan, bahwa guru bahasa asing, khususnya Bahasa Mandarin, harus bisa lebih inovatif dalam mengajar.
“Kita harus memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Buat pembelajaran lebih inovatif,” pungkasnya. (Red)