
KOTA MALANG – malangpagi.com
Sebagai upaya pemajuan obyek kebudayaan, digelar Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kota Malang 2022 dan Pasar Budaya Malangkucecwara pada 1–2 Oktober 2022, bertempat di Taman Krida Budaya Jatim.
Wahyu Eko Setiawan selaku Tim Kerja Pelaksana PKD Kota Malang mengatakan, terdapat tiga konsep yang akan diaplikasikan dalam gelaran tersebut. “Yang pertama adalah pertunjukan seni atraksi dan pemilihan Duta Budaya Kota Malang,” ungkap Sam WES, sapaan asli pegiat kebudayaan Kota Malang tersebut kepada Malang Pagi, Kamis (29/9/2022).

“Kedua adalah ekonomi kreatif dalam pasar budaya, dengan pameran bursa tosan aji Singhasari, pasar kriya dan souvernir, pasar batik dan fashion, serta pasar kuliner lawasan,” lanjutnya.
Untuk konsep ketiga yang akan disajikan dalam gelaran bertajuk Delapan Abad Tumapel Singhasari tersebut, yaitu menggaungkan literasi atau narasi yang terkandung dalam buku tentang Singhasari dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. “Pesan yang ingin disampaikan melalui gelaran ini adalah belajar dari kejayaan masa lalu untuk membangun kegemilangan masa depan,” tegasnya.

WES menyampaikan, sasaran PAD Kota Malang 2022 adalah generasi muda, terutama dengan adanya pemilihan Duta Budaya. “Kemudian masyarakat pelestari budaya yang ada di kota Malang, dan tidak ketinggalan adalah pelaku ekonomi khususnya UMKM terhadap pasar kebudayaannya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menyampaikan bahwa Pekan Kebudayaan Daerah Kota Malang 2022 dan Pasar Budaya Malangkucecwara telah lama ditunggu-tunggu oleh para perajin pusaka untuk menggelar pameran.

“Kami mewadahi teman-teman yang berada di bidang itu. Ada kiprah UMKM dan pada Minggu malam (2/10/2022) akan ditutup dengan Final Pemilihan Duta Budaya,” ungkap Suwarjana usai, mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Balaikota Malang, Sabtu (1/10/2022)
Pihaknya mengaku sengaja mengusung tema Delapan Abad Tumapel Singhasari, guna menegaskan bahwa Singhasari adalah milik Malang Raya. “Selama ini kan di Jawa Timur hanya mengangkat Majapahit. Maka kami dari Kota Malang berniat mengangkat Singhasari yang kejayaannya tidak diragukan. Selain itu juga untuk memberikan pengertian kepada generasi penerus, bahwa kita tidak hanya punya Majapahit, namun juga memiliki cerita Singhasari dan pernah berjaya,” pungkas Suwarjana. (Har/MAS)