KOTA MALANG – malangpagi.com
Alunan ayat-ayat suci Alquran dilantunkan sejak pagi melalui pengeras suara sebagai penanda digelarnya acara Khotmil (khataman) Quran di makam Ki Ageng Gribig, Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang.
Warga dan sejumlah peziarah mendengarkan pengajian, sembari melakukan kerja bakti membersihkan area makam.
“Acara Khotmil Quran ini sebenarnya dimulai sejak Rabu kemarin. Rata-rata sehari 10 juz, dan hari ini adalah pembacaan juz-juz terakhir,” ungkap Agus Saikhu, Sekertaris Pokdarwis Kampung Gribig Religi, saat memberikan keterangan tentang acara Rawat Rumat Pesarean Ki Ageng Gribig, Minggu (18/10/2020).
Selesai melakukan doa bersama, para peziarah disuguhi jenang safar dan sego tumpeng.
“Jenang safar ini terbuat dari beras ketan, yang artinya sebagai sarana membangun hubungan kebersamaan antarsesama. Sehingga kerukunan tetap terjaga,” ucap Dephi, Ketua Pokdarwis Kampung Gribig Religi.
Harapan inilah yang disampaikan Dephi saat mbabar (menggelar) tasyakuran. Di mana, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, kita justru harus bersatu menjaga diri dan lingkungan secara bersama sama.
“Tasyakuran ini juga dilengkapi dengan sego tumpeng tujuh rupa, beserta lauk pauk dan sayuran. Yang berarti nek kerjo yo sing mempeng (kalau bekerja harus bersungguh-sungguh),” tambahnya.
Kampung Gribig Religi bersikeras memperbaiki pelayanan kepada pengunjung makam dan para peziarah, agar lebih betah dan tertarik belajar sejarah Ki Ageng Gribig serta bupati-bupati Malang yang dimakamkan di area makam tersebut.
Isa Wahyudi, yang biasa disapa Ki Demang, selaku Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang mengucapkan terima kasih kepada para penggiat Kampung Gribig Religi, yang telah menjaga dan melestarikan kompleks situs cagar budaya makam Ki Ageng Gribig.
“Bapak ibu semua yang ada di sini juga turut serta dalam memajukan kebudayaan. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan ini. Sebagai bagian dari adat istiadat dan ritus pemajuan kebudayaan,” imbuh pria yang juga merupakan tenaga ahli cagar budaya Kota Malang tersebut.
Hadir pula dalam acara tersebut Lurah Madyopuro Sukendari, perwakilan Disporapar Kota Malang Endang, juga Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang Agung Buana, Budi Fatony, dan Rezza Bagas Styo Anggoro, Duta Budaya dan Museum Kota Malang, serta mahasiswa Program D4 Pariwisata Universitas Merdeka (Unmer) Malang.
Reporter : Christ
Editor : MA Setiawan