JAKARTA – malangpagi.com
Sebagian besar pemilih Anies dikabarkan pindah ke Prabowo berdasarkan simulasi head-to-head Survei Poligov September 2023, Selasa (3/10/2023).
Sebelumnya, Poligov telah melangsungkan survei pada 5–11 September 2023, dengan jumlah responden 1.200 di 34 provinsi di Indonesia. Survei ini dilakukan melalui distribusi kuisioner aplikasi dengan sistem berbasis nomor handphone dan pembatasan 1 IP address. Margin of error yang ditetapkan dalam survei ini berkisar 2,8 hingga 3 persen.
Direktur Eksekutif Poligov, Tri Andika, menyatakan bahwa dalam survei yang dilakukan tersebut, Prabowo dan Ganjar masih bersaing ketat dalam simulasi tiga nama capres. Elektabilitas Prabowo sebesar 33,58 persen, Ganjar 33,08 persen, sedangkan Anies hanya 15,83 persen.
“Dibandingkan dengan hasil survei di bulan Juni, tren Prabowo dan Ganjar cenderung meningkat. Sementara Anies cenderung turun,” ujar Tri Andika, dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (2/10/2023).
Dalam simulasi head-to-head Prabowo vs Ganjar, Prabowo berhasil unggul jauh dari Ganjar. Prabowo memperoleh 44,7 persen, sementara Ganjar 35,4 persen.
Selain itu, pemilih yang belum menentukan pilihan juga sudah mulai berkurang. Dari 21 persen pada Mei dan 18 persen di Juni, kini menjadi 17,5 persen di September.
Merespons hasil Survei Poligov ini, Ketua Umum Gerakan Mantap Prabowo Presiden (GMPP), Mantep Abdul Ghoni, melalui Ketua Bidang Infokom, Edukasi, dan Hubungan Masyarakat (Humas) Periode 2023–2028 Dewan Kepengurusan Pusat (DKP), Damanhury Jab, menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kehendak Masyarakat.
“Jika hasil survei Poligov demikian, maka seperti itulah keinginan rakyat. Rakyat dapat menilai dan berhak menentukan siapa sosok ideal yang menahkodai bangsa ini ke depannya pasca Presiden Jokowi,” kata Damanhury.
Menurutnya, GMPP sebagai salah satu kelompok relawan pemenangan Prabowo, akan tetap berupaya mengawal Pilpres dengan menjaga situasi aman dan kondusif. (Red)