
KOTA MALANG – malangpagi.com
Beredar curhatan di media sosial melalui salah satu akun bernama @Qorryauliarachmah yang membagikan pengalamannya di salah satu RS swasta di Kota Malang pada tahun 2022 silam. Postingan itu ramai diperbincangkan karena adanya dokter di rumah sakit tersebut yang diduga melakukan pelecehan kepadanya.
Rumah Sakit (RS) Persada Hospital buka suara terkait dengan adanya kasus dugaan dokter yang melakukan pelecehan ke pasien.
Humas RS Persada Hospital, Sylvia Kitty membenarkan bahwa dokter yang ada di postingan akun Instagram Qorry Aulia Rachmah itu adalah dokter yang bekerja di RS Persada Hospital.
“Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengkonfirmasi bahwa yang bersangkutan adalah dokter di Persada Hospital,” ujarnya.
Kitty menyebut, dokter berinisial YA itu telah dinonaktifkan sementara. Saat ini, RS Persada Hospital tengah melakukan investigasi secara internal.
“Saat ini yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan,” terang Kitty.
Kitty menegaskan, RS Persada Hospital menolak segala bentuk pelanggaran etik termasuk dugaan pelecehan yang dilakukan oknum dokter terhadap pasien itu.
“Kami telah membentuk Tim Investigasi Internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, jika memang Dokter YA itu terbukti melakukan pelecehan terhadap pasien tersebut pada tahun 2022 silam, RS Persada Hospital akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku. “Apabila terbukti, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku,” ucapnya.
RS Persada Hospital tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan profesional dan bermutu kepada masyarakat dan pasien.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat yang membutuhkan pengobatan di Persada Hospital,” pungkasnya.
Sebagai informasi, saat itu Qorry pemilik akun Instagram itu ke RS Persada Hospital karena mengalami sinusitis dan vertigo berat. Awalnya ia diperiksa seperti umumnya oleh Dokter YA.
Selanjutnya, Dokter YA menyuruh Qorry untuk mencatat nomor Whatsappnya dengan alasan agar hasil rontgen yang dilakukan saat pemeriksaan bisa dikirim oleh pihak RS Persada Hospital.
Ternyata, yang mengirim hasil rontgen Qorry adalah Dokter YA sendiri. Dari situ, Dokter YA selalu mengirim pesan terus menerus ke Qorry meskipun tak ada balasan.
Saat Qorry mendapat perawatan di ruangan VIP RS Persada Hospital sendirian, tiba-tiba Dokter YA datang dengan alasan menjenguknya dengan membawa stetoskop. Padahal, dokter YA bukan dokter yang menangani Qorry.
Dokter YA pun mengecek mata, mulut, dan mengeluarkan stetoskopnya. Qorry pun disuruh membuka baju oleh Dokter YA, dan disinilah dugaan pelecehan itu terjadi. Dokter YA menarik tali baju pasien yang dikenakan Qorry. Ia pun tidak nyaman dengan perlakuan dokter itu.
Ia menyebut, pemeriksaan dengan stetoskop itu berlangsung relatif lama dan menyentuh payudaranya. Qorry pun hendak menutup bajunya karena risih. Namun, dokter YA menahannya dan terburu-buru mengeluarkan handphonenya dan diarahkan di atas badan Qorry.
Dokter YA berdalih membalas pesan Whatsapp temannya. Namun, Qorry yakin bahwa dokter YA memotret atau memvideo badannya. Qorry langsung memaksa tutup bajunya. Setelah itu, Qorry sempat hendak melaporkan kejadian tak mengenakkan ini ke suster, namun suter tersebut menyebut Dokter YA orangnya baik. (YD)