
KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Siapa yang tidak mengenal Pantai Sipelot, pantai yang dikenal banyak penikmat wisata ini berada di ujung selatan Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Sebenarnya, nama pantai yang unik ini sangat berhubungan erat dengan tercetusnya nama Desa Pujiharjo. Meski beberapa versi yang menceritakan legenda antara Pantai Sipelot dan Desa Pujiharjo, masyarakat setempat meyakini yang menciptakan nama pantai dan desa tersebut adalah nelayan dan tokoh masyarakat tetangga desa ini.
Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, menuturkan, asal nama Pantai Sipelot tersebut tercetus oleh seorang nelayan, sejak tahun 1925, yang lalu.
“Dalam bahasa Belanda, Sipelot artinya persinggahan. Dalam bahasa Jawa, arti kata Sipelot kalau dipisah, Sipe atau Spe adalah singkong dan Lot berarti alot atau ulet,” kata dia, Kamis (19/07/2018), saat ditemui dikediamannya.
Lebih lanjut diterangkan olehnya, waktu itu ada beberapa nelayan yang berasal dari Desa Tambakasri yang sekarang menjadi Desa Sidoasri. Nelayan tersebut singgah mencari ikan di suatu teluk, ternyata mereka (nelayan) kelaparan lalu mengambillah singkong yang tertanam di hamparan subur pinggir pantai itu.
“Orang pertama kali yang memberi nama
Sipelot, pada tahun 1925, ini adalah Mbah Win, beliau saat itu mancing bersama temannya lalu kelaparan dan mengambil singkong disekitarnya, ternyata singkong yang diambilnya ulet atau alot, diberilah nama pantai itu Sipelot,” urai dia.
Lalu, apa hubungannya antara Pantai Sipelot dengan Desa Pujiharjo, tanya Hendik kepada malangpagi.com
Menurut Hendik, perjalanan nelayan yang memberi nama Pantai Sipelot ini tidak berhenti begitu saja.
“Selanjutnya, Mbah Win dan temannya setelah memberi nama teluk itu, heran melihat hamparan subur di pinggir teluk, Setelah puas merasakan, kembali ke desanya,” ujar dia.

Kembali dijelaskan olehnya, setibanya Mbah Win di desanya Tambakasri, dikabarkan kepada seorang tokoh masyarakat. Tokoh tersebut adalah Tarimin yang dikenal dengan nama Mbah Puji.
Dengan demikian, Mbah Puji bersama puluhan orang kurang lebih 90 orang menuju teluk tersebut dengan tujuan membuka perkampungan. Tepat, 16 Juli 1932, Dusun Sipelot dibuka, dimana waktu itu ikut Pemerintahan Desa Wonoagung.
“Sekian lama Dusun Sipelot berkembang pesat, akhirnya diberi nama Desa Pujiharjo, sedangkan Kepala Desa pertama kali yang memimpin desa ini bernama Ndriel. Dan, Kampung Sipelot sempat dijadikan Desa Gereja, karena berdirinya bersamaan dengan sebuah gereja,” pungkas Hendik.
Reporter : Red
Editor : Yon