![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2021/02/Kickboxing-Malang-1024x532.jpg)
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pengurus Pusat Kickboxing Indonesia (PPKBI) telah mengeluarkan kalender event untuk tahun 2021. Salah satu agenda yang direncanakan adalah gelaran Kejuaraan Nasional Kickboxing Yunior pada bulan Juni dan September mendatang.
Selain itu, berdasarkan hasil Rapat Kerja Pengurus Provinsi Kickboxing Indonesia Jawa Timur yang diadakan secara virtual pada 7 Februari 2021 lalu, juga akan diadakan Kejuaraan Provinsi Kickboxing pada bulan Mei 2021.
Terkait persiapan event-event tersebut, Pengurus Kota Kickboxing Indonesia (Pengkot KBI) Kota Malang mengaku kesulitan dalam mempersiapkan atlet-atlet yuniornya (usia 16-18 tahun).
Hal tersebut disebabkan beberapa faktor. Salah satunya situasi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan diberhentikannya kegiatan ekstra kurikuler di sekolah hampir setahun terakhir.
“Selama sekolah melarang kegiatan tatap muka, maka otomatis kegiatan ekstra kurikuler juga berhenti sementara. Saat ini yang memiliki ekstra kurikuler berkaitan dengan cabang olahraga (cabor) Kickboxing adalah SMK Negeri 4 Malang,” ucap Meta Andri Setiawan selaku Sekretaris Pengkot KBI Kota Malang, Kamis (11/2/2021).
Selain itu pihaknya juga menyebut, mayoritas camp-camp yang ada di Kota Malang lebih fokus pada kategori ring sports dibanding tatami sports.
“Kategori ring sports atau full-contact dilakukan di atas ring, dan lebih menyasar atlet usia senior. Sementara tatami sports dipertandingkan di atas matras, dengan sistem light-contact sparring. Kategori ini di luar negeri lebih populer, karena rentang usianya dapat diikuti mulai usia prayunior (9 tahun),” papar Meta saat ditemui di sela-sela latihan di Camp Tatami Sports Kickboxing, Malang Blitzer yang bertempat di lantai dua toko Start Sport, Kompleks Ruko WOW Sawojajar, Kota Malang.
“Atlet usia 16-18 tahun yang terdaftar di database Pengkot Malang saat ini jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Yang potensial hanya sekitar 20 persen. Sedangkan yang siap turun di event hanya satu orang,” ungkapnya.
Satu atlet yang disiapkan adalah Luqman Hakim (17), siswa SMKN 4 Malang. “Sebenarnya kami ada beberapa lagi atlet potensial di usia tersebut. Sayangnya mereka belum bisa aktif optimal karena pandemi. Semoga bisa kembali bergabung dalam waktu dekat ini,” imbuhnya.
Meta mengakui, cabor Kickboxing masih belum populer di Kota Malang. Usaha untuk memasyarakatkannya pun terhalang pandemi.
“Untuk ekstra kurikuler memang baru dikembangkan di SMK Negeri 4 Malang. Sebenarnya kami sudah siap melakukan sosialisasi cabor ke sekolah-sekolah. Namun belum bisa dilaksanakan, mengingat kondisi pandemi. Berita bagusnya, ada beberapa mahasiswa Universitas Negeri Malang yang tertarik untuk mengembangkan cabor Kickboxing di kampusnya,” jelas pria yang memiliki background beladiri Taekwon-Do ITF dan tinju itu.
Di samping itu, Pengkot KBI Kota Malang masih berupaya menjadi anggota KONI Kota Malang. Terutama agar bisa turut mengharumkan nama Kota Malang di pentas Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, tahun 2022 mendatang. Kebetulan, di event tersebut cabor Kickboxing sudah resmi dipertandingkan.
“KONI sudah memberikan lampu hijau untuk cabor Kickboxing. Tetapi ada sedikit masalah internal yang harus kami selesaikan sebelum mengajukan audiensi dengan pihak KONI Kota Malang,” pungkas Meta.
Reporter : Triana
Editor : Redaksi