
KOTA MALANG – malangpagi.com
Ratusan warga berbondong-bondong mendatangi Warung Tekan Inflasi yang digelar di Lapangan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (20/2/2024). Salah satu pengunjung, Minarti bahkan rela datang sejak pukul 06.30 WIB, guna membeli beras, minyak goreng, dan bawang dengan harga murah.
Kepada Malang Pagi, Minarti menyebut bahwa sehari-hari dirinya berjualan nasi uduk mulai pagi hari hingga magrib. “Saya mendapat informasi dari Bu RW. Lalu saya diberi kupon untuk berbelanja di Warung Tekan Inflasi ini,” ungkap perempuan paruh baya itu. “Bagi saya yang terpenting adalah beras, minyak goreng, dan bawang. Karena bahan-bahan tersebut dibutuhkan untuk berjualan,” tambahnya
Cukup dengan Rp100 ribu, Minarti pun membawa pulang 5 kilogram beras, bawang merah dan putih, dan minyak goreng. “Akhir-akhir ini saya merasakan dampak kenaikan harga bahan pokok. Kondisi ini menyulitkan saya dalam menentukan harga. Jika harga terlalu mahal, pelanggan tidak ada yang beli. Tetapi jika tidak dinaikkan, yang ada saya rugi,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyebut bahwa pelaksanaan Operasi Pasar Murah ini adalah untuk mengatasi inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok. “Ini adalah langkah kami untuk mengendalikan inflasi, mempertahankan stabilitas harga bahan pokok, dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Malang,” ucapnya.
Lebih lanjut Eko menjelaskan, Operasi Pasar Murah akan dilaksanakan di lima kecamatan di Kota Malang, yang menyasar rumah tangga miskin (RTM).
Setelah Kelurahan Merjosari, kegiatan serupa akan berlanjut pada 21 Februari 2024 di Kelurahan Bunulrejo, 22 Februari di Kelurahan Gading Kasri, 23 Februari di Bakalankrajan, dan 26 Februari Kedungkandang tepatnya di Kantor Diskopindag Kota Malang.
“Operasi Pasar Murah akan berlangsung secara berkelanjutan di lima kecamatan. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Malang untuk memastikan bahwa RTM yang belum terjangkau mendapatkan bantuan sembako,” pungkas Eko. (MK/MAS)