Malang Pagi
Advertisement
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Relawan Bencana Jatim Belajar Cara Tangani Gigitan Ular

Materi disampaikan Dr. dr. Tri Maharani, M.Si Sp.Em, satu-satunya dokter spesialis toksikologi ular berbisa di Indonesia.

by Red
29 November 2020
in Jawa Timur
Dokter Tri Maharani memaparkan penanganan korban gigitan ular berbisa dan tidak berbisa. (Foto: Ali/MP)

SIDOARJO – malangpagi.com

Kasus gigitan ular, baik yang berbisa maupun tidak, kerap mengakibatkan banyak korban berjatuhan, bahkan akhirnya meninggal dunia. Edukasi terkait penanganan kasus semacam ini ke masyarakat dirasa masih kurang.

Satu sosok yang konsisten mensosialisasikan bahaya gigitan ular adalah Dr. dr. Tri Maharani, M.Si Sp.Em, satu-satunya dokter spesialis toksikologi ular berbisa di Indonesia.

Melalui acara Arisan Ilmu Nol Rupiah jilid 38 yang diadakan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, dengan kali ini mengusung tajuk “First Aid dan Penanganan Medis Gigitan Ular”, perempuan yang akrab dipanggi Dokter Maha itu menularkan ilmunya kepada sekitar 100 relawan anggota organisasi mitra SRPB Jatim.

Acara yang berlangsung di Joglo Kadiren, Permata Juanda, Sidoarjo, Minggu (29/11/2020) tersebut menarik antusiasme peserta. Bahkan, acara ini sempat molor dari waktu batas waktu yang direncanakan. Pasalnya, banyak peserta bersemangat mengajukan pertanyaan. Namun, Dokter Maha dengan sabar melayani pertanyaan para peserta.

Baca Juga :

Antisipasi Gigitan Ular di Musim Penghujan, Puskesmas Harus Siap Stok SABU

Antisipasi Gigitan Ular di Musim Penghujan, Puskesmas Harus Siap Stok SABU

18 Desember 2020
Ketua DPD RI Doakan Kesembuhan KH Said Aqil Siradj

Manajemen Maybank Finance Dukung Langkah Polisi Menangkap Perampas Mobil Sitaan

1 Desember 2020
Kades Mulyodadi Terpilih Sebagai Ketua terpilih RAPI Sidoarjo

Kades Mulyodadi Terpilih Sebagai Ketua terpilih RAPI Sidoarjo

8 November 2020
La Nyalla Ingin Puspa Agro Menjadi Hub Pangan Jatim

La Nyalla Ingin Puspa Agro Menjadi Hub Pangan Jatim

17 Oktober 2020
Wimar Witoelar: Berekspresi Itu Bagus, Tapi Jangan Ngawur

Wimar Witoelar: Berekspresi Itu Bagus, Tapi Jangan Ngawur

13 Oktober 2020
Load More

Menurut perempuan kelahiran Kediri, Jawa Timur 49 tahun silam itu, Indonesia memiliki banyak jenis ular. Bahkan, jumlahnya melebihi yang ada di Thailand maupun Australia. Dalam catatannya, terdapat 77 jenis ular berbisa, dan 377 jenis yang tak berbisa.

“Indonesia adalah negara yang kaya dengan ular. Namun sayangnya antivenom (antiracun) ular hanya sedikit diproduksi,” ungkap pendiri organisasi Remote Envenomation Consultancy Services (RECS) Indonesia pada 2015 serta Indonesia Toxinology Society (ITS) itu.

Oleh karena itu, Dokter Maha menyebut kasus gigitan ular ibarat gunung es. Bahkan, merupakan kasus yang diabaikan (neglected case). World Health Organization (WHO) juga menyatakan bahwa kasus-kasus gigitan ular tergolong dalam neglected tropical disease atau penyakit tropis yang terabaikan.

Antusiasme para relawan saat melakukan praktik penanganan korban gigitan ular. (Foto: Ali/MP)

Dokter Maha juga membahas masalah mitos tentang ular. Di antaranya pemberian garam, ijuk, maupun penggunaan belerang untuk mengusir ular.

ADVERTISEMENT

“Tidak ada bahan-bahan biologis yang bisa mengusik atau mengusir ular,” kata Kepala Departemen Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daha Husada, Kota Kediri itu.

Ia juga mengungkapkan, sangat susah untuk membedakan ular yang berbisa dan tidak dari faktor morfologinya. “Karena warna dan corak ular sangat beragam. Juga ada rumus-rumusnya,” imbuhnya.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) Malang itu menyinggung kehidupan ular yang soliter (sendirian). Begitu ia dilahirkan, ular, tak akan mengenal induknya. Tidak seperti hewan-hewan lain pada umumnya.

“Jadi jangan percaya jika ada bilang jangan membunuh ular. Karena akan membuat ular-ular lainnya membalas dendam,” tukas penasihat WHO untuk kasus gigitan ular ini.

Untuk ular berbisa, terdapat sisik loreal yang berada di antara sisik mata dan hidung. Kondisi ini tak ditemukan di ular tak berbisa. Selain itu, gigi ular berbisa umumnya seperti taring. Tusukan gigi ular berbisa membentuk luka yang kecil, meski hanya satu. Sedangkan luka dari gigitan ular tak berbisa berbentuk robekan dan abrasi.

Dokter Maha juga menjelaskan kaitan antara ular dengan kebencanaan. Di beberapa lokasi gunung yang akan meletus, memang ditemukan adanya kemunculan ular maupun hewan-hewan lainnya. Biasanya ditandai dengan turunnya ular pohon ke permukiman. Sedangkan ular tanah baru muncul beberapa saat sebelum gunung meletus.

Koordinator SRPB Jatim, Dian Harmuningsih mengatakan bahwa ilmu yang ditularkan oleh Dokter Maha sangat bermanfaat. Terutama bagi para relawan yang kerap melakukan aktivitas outdoor.

“Saya minta agar ilmu dr. Tri Mahariani bisa diserap dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sangat beruntung para peserta bisa mendapatkan ilmu dari narasumber yang sangat kompeten di bidangnya,” jelasnya.

Ratusan korban gigitan ular berbisa berhasil diselamatkan oleh dr. Tri Maharani menggunakan serum antibisa ular (SABU). Baik yang sudah diproduksi di Indonesia maupun diimpor.

Indonesia hingga saat ini telah mampu memproduksi SABU polivalen yang bisa digunakan untuk kasus gigitan berbagai jenis ular berbisa.

Sementara itu, pembicara lainnya, Ns. Mukhamad Fathoni, S.Kep MNS yang merupakan Dosen Program Profesi Ners KK UB Malang, membawakan materi “Asuhan Keperawatan dan Demo Penanganan First Aid Gigitan Ular.”

 

Reporter : Muhammad Ali

Editor : MA Setiawan

Tags: #Universitas BrawijayaDokter MahaGigitan ularKobraSidoarjoTri MaharaniUlar
SendShare20Tweet13
ADVERTISEMENT

Related Posts

Polda Jatim dan Bhayangkari Kirim 25.165 Sembako kepada Korban Banjir dan Gempa
Jawa Timur

Polda Jatim dan Bhayangkari Kirim 25.165 Sembako kepada Korban Banjir dan Gempa

20 Januari 2021
Polda Jatim dan Bhayangkari Kirim 25.165 Sembako kepada Korban Banjir dan Gempa
Jawa Timur

As Roda Truk Pasir Patah di Desa Patarongan, Beruntung Tak Ada Korban

20 Januari 2021
Tangkap Residivis Curanmor, Kapolsek Robatal Tuai Apresiasi
Jawa Timur

Tangkap Residivis Curanmor, Kapolsek Robatal Tuai Apresiasi

19 Januari 2021
Ketua Taekwondo Sampang Desak Pengurus KONI Baru Miliki Perencanaan Strategis
Jawa Timur

Ketua Taekwondo Sampang Desak Pengurus KONI Baru Miliki Perencanaan Strategis

19 Januari 2021
Load More
Next Post
Kapolres Sampang Cek Kesiapan Peralatan Dalmas Jelang Pilkada Serentak

Kapolres Sampang Cek Kesiapan Peralatan Dalmas Jelang Pilkada Serentak

Warga Jodipan Belajar Membuat Hand Sanitizer Dari Daun Sirih

Warga Jodipan Belajar Membuat Hand Sanitizer Dari Daun Sirih

ADVERTISEMENT

Terpopuler

Ketua Taekwondo Sampang Desak Pengurus KONI Baru Miliki Perencanaan Strategis

Bupati Lantik Pengurus KONI Kabupaten Sampang Periode 2020-2024

Bupati Sampang: Ketua KADIN Baru Jangan Cengeng

Justice Volunteer Soroti Fenomena Nikah Siri di Malang Raya

Tinjau Banjir Kalsel, Jokowi Minta Jembatan yang Rusak Segera Diperbaiki

Malang Gleerrr Teken MoU dengan Bank Jatim

Load More

Terbaru

Polda Jatim dan Bhayangkari Kirim 25.165 Sembako kepada Korban Banjir dan Gempa
Jawa Timur

Polda Jatim dan Bhayangkari Kirim 25.165 Sembako kepada Korban Banjir dan Gempa

20 Januari 2021

Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo saat melepas keberangkatan bantuan sosial kemanusiaan....

Polda Jatim dan Bhayangkari Kirim 25.165 Sembako kepada Korban Banjir dan Gempa

As Roda Truk Pasir Patah di Desa Patarongan, Beruntung Tak Ada Korban

20 Januari 2021
Tangkap Residivis Curanmor, Kapolsek Robatal Tuai Apresiasi

Tangkap Residivis Curanmor, Kapolsek Robatal Tuai Apresiasi

19 Januari 2021
Ketua Taekwondo Sampang Desak Pengurus KONI Baru Miliki Perencanaan Strategis

Ketua Taekwondo Sampang Desak Pengurus KONI Baru Miliki Perencanaan Strategis

19 Januari 2021
Bupati Sampang: Ketua KADIN Baru Jangan Cengeng

Bupati Lantik Pengurus KONI Kabupaten Sampang Periode 2020-2024

19 Januari 2021
Load More
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber

©2019 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2019 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.