KOTA MALANG – malangpagi.com
Walikota Malang Sutiaji mengawali rangkaian Safari Ramadan 1443 H / 2022 di Masjid Ibnu Sina, Jalan Veteran No. 8 Kota Malang, pada Minggu petang (3/4/2022).
Dalam agenda Safari Ramadan tersebut, orang nomor satu di Kota Malang itu mengajak jemaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Pada momentum bulan Ramadan ini, marilah kita tingkatkan ketakwaan. Takwa adalah ketakutan berbalut cinta kepada Allah SWT. Sehingga menumbuhkan ketaatan dalam beribadah, serta membersihkan hati dari berbagai dosa, dan senantiasa menafkahkan hartanya ke jalan Allah,” ajak Sutiaji.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jika ketakwaan sudah merasuk ke dalam kalbu, maka seseorang akan selalu melaksanakan perintah Allah SWT, dan menjauhi segala hal yang menjadi larangan-Nya.
Sutiaji mencontohkan, apabila seseorang masih belum memiliki ketakwaan di dalam jiwanya, maka dirinya akan enggan untuk membelanjakan sebagian hartanya ke jalan Allah SWT.
“Sikap manusia yang menganggap harta dan jabatan adalah miliknya, berarti ketakwaannya kepada Allah SWT masih perlu ditingkatkan lagi. Padahal harta di dunia dan jabatan itu semua adalah alat dan bukanlah tujuan,” tegas lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim itu.
Sutiaji pun mengingatkan, bahwa manusia memiliki nafsu dan untuk menjaga kestabilan antara dunia dan akhirat, yang dapat dilakukan melalui salat, puasa, serta zikir.
“Jika itu secara istikamah dilakukan, insyaallah, hati akan ikhlas. Ketika jabatan diambil Allah SWT, maka hati akan ikhlas karena yakin bahwa Allah sayang pada kita,” ujarnya.
Menurut pria asal Lamongan tersebut, mengimplementasikan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari tidaklah mudah dan melalui proses. Namun jika ketakwaan sudah terpatri, maka keikhlasan akan terbangun dengan sendirinya.
“Di bulan Ramadan ini, ayo berlomba meningkatkan keimanan dan mendermakan diri ke jalan Allah. Baik dalam waktu lapang maupun sempit. Intinya, puasa membuat kita belajar menjadi orang yang bertakwa,” imbau Sutiaji.
Pada kesempatan tersebut, Walikota menyebut bahwa Masjid Ibnu Sina merupakan benteng dan sebagai pengingat untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT.
“Apalagi Masjid Ibnu Sina ini berada di jantung kota, dekat dengan pusat pendidikan dan pusat perbelanjaan. Sehingga menjadikannya sebuah sarana yang baik untuk selalu menjadi pengingat, agar dapat terus melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang,” tutur Sutiaji.
Ditemui di tempat yang sama, Agung selaku Kepala Rumah Tangga Masjid Ibnu Sina mengungkapkan bahwa Walikota Sutiaji kerap menggelar Safari Ramadan di masjid ini. “Kami agendakan rutin sejak 2017, dan Pak Wali selalu mengisi Safari Ramadan di malam tanggal 2 Ramadan,” ucapnya.
Agung menjelaskan, status Masjid Ibnu Sina sudah menjadi peta keagamaan di Kota Malang dan sudah terverifikasi. “Masjid yang masih dalam renovasi ini sudah berusia lebih dari 30 tahun, dan sudah tercatat di Departemen Agama,” jelas Agung.
Dikatakannya, jemaah Masjid Ibnu Sina tidak tetap dan kebanyakan adalah musafir atau mahasiswa. Meskipun demikian, pihaknya selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah.
“Setiap Ramadan kami sediakan takjil gratis, yang semuanya murni sumbangan masyarakat sekitar masjid,” tutup Agung. (Har/MAS)