![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2022/01/Erick-Thohir-Malang-1-1024x532.jpg)
KOTA MALANG – malangpagi.com
Puluhan pelaku industri kreatif start-up game dan aplikasi di Kota Malang berkesempatan untuk berdialog langsung dengan Menteri BUMN, Erick Thohir di Kafe OURA, Jalan Pahlawan Trip A11 Kota Malang, Sabtu (15/1/2022).
Dalam kesempatan itu Erick menegaskan, membangun ekosistem start-up yang mendunia adalah mimpi besar yang sedang dijalani Indonesia. Hal tersebut dikatakannya membuat ‘ketar-ketir’ negara lain.
Dirinya berpandanganm dalam menghadapi disrupsi ekonomi, Indonesia harus dapat menciptakan ekosistem sendiri. “Kita harus mempunyai ekosistem sendiri, roadmap sendiri, dunia Indonesia, bukan dunia orang lain. Nah, ini momentum yang luar biasa. Ekonomi Indonesia ini akan terus tumbuh sampai 2045. Jadi artinya apa? Potensinya luar biasa,” ujar Erick.
Optimisme tersebut ditopang berbagai fakta dan potensi. Seperti makin menguatnya ekonomi kelas menengah, dan makin besarnya jumlah anak muda dalam struktur demografi Indonesia.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2022/01/Erick-Thohir-Malang-2-1024x532.jpg)
Pemerintah pun menurutnya akan terus hadir mendukung upaya tumbuh kembang industri kreatif digital. Erick lantas mencontohkan berbagai skema dukungan yang dikembangkan oleh BUMN.
Di antaranya inisiasi Sembrani dan Kiqani Fund, sebagai platform pendanaan bagi start-up yang bergerak di bidang fashion, food and beverages, dan kecantikan.
Selain itu juga dipaparkan mengenai skema Indonesia Digital Tribe dari PT Telkom dan Bank Mandiri, yang menghadirkan digital mentorship program, hackhaton, dan ruang showcase bagi puluhan prototipe terbaik.
Kesemuanya dikembangkan dengan harapan mencetak generasi muda yang produktif dan tidak dieksploitasi sebagai pasar semata di mata dunia.
“Dunia baru membawa tantangan baru dan juga perlu ‘superhero’ baru. Layaknya film-film Marvel menghadirkan protagonis dan antagonis yang terus berevolusi,” tutur Erick.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2022/01/Erick-Thohir-Malang-3-1024x532.jpg)
“Kita harus memastikan ekosistem kita sendiri yang menang. Maka dari itu perlu superhero yang baru. Superheronya bukan saya, tapi kalian. Saya berharap lahir dari Kota Malang,” tegasnya.
Ziaelfikar Albaba, Ketua Komunitas Start-up Singo Edan (STASION) Malang, yang didapuk sebagai host kegiatan ramah tamah itu memaparkan, potensi besar subsektor game dan aplikasi dapat dilihat dari makin bertambahnya jumlah pelaku usaha, talenta, event, dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Malang dan BUMN.
“Jumlah start-up dari data member STASION di Kota Malang sudah mencapai 118 per Januari 2022, dengan tiga segmentasi bidang start-up, yaitu Product dan Project Based, Product Based dan Product Based (Service),” terang Fikar, sapaan karibnya.
Mewakili aspirasi para pelaku industri kreatif start-up di Kota Malang, dirinya berharap ruang-ruang kerja sama pengembangan dengan BUMN akan makin terbuka di masa mendatang.
Turut hadir sebagai peserta dalam acara tersebut perwakilan Pemkot Malang dari Bappeda dan Dinas Kominfo. Sementara itu, Walikota Malang Sutiaji menyambut baik kunjungan dan perhatian yang diberikan Menteri Erick Thohir terhadap para insan kreatif di Kota Malang.
“Terima kasih atas kunjungan Bapak Menteri ke Kota Malang. Insyaallah, mohon dukungannya, potensi besar Kota Malang siap semakin mendunia, dan Pemkot Malang pun siap terus hadir untuk anak-anak muda kreatif,” ucap Sutiaji saat dihubungi secara terpisah, karena harus mengikuti agenda kegiatan lain. (Yudis/MAS)