
KOTA MALANG – malangpagi.com
Sebagai salah satu wilayah dengan tingkat paparan Covid-19 tinggi, Kota Malang turut memberlakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) se-Jawa Bali mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2021.
“Lantas apa langkah yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang bagi warganya? Apakah hanya sekadar membatasi kegiatan, namun tanpa ada bantuan masyarakat terdampak?”
Pertanyaan itu dilontarkan oleh Achmad Faried, ST, Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Malang. Kegundahan tersebut yang menjadi alasan PSI Kota Malang melakukan giat di hari pertama pemberlakuan PPKM (Senin malam, 11/1/2021).
Kegiatan yang dilakukan kader-kader PSI malam itu berupa pembagian nasi bungkus kepada puluhan tunawisma, tukang becak dan tukang parkir di sejumlah titik Kota Malang, di antaranya di Jalan Sutan Syahrir dan Jalan Semeru, serta beberapa titik di kawasan Sawojajar I.
“Giat bagi nasi bungkus ini kami lakukan agar tunawisma dan tukang becak yang biasa mencari nafkah di kota ini tidak kelaparan di malam hari. Kegiatan ini akan kami laksanakan berkala selama diterapkannya PPKM,” jelas Faried kepada Malang Pagi.
Sementara itu, koordinator Pemilih Muda PSI Kota Malang, Pramudito Putra Virmanza menambahkan, nasi bungkus dan nasi kotak yang dibagikan di hari pertama PPKM merupakan sumbangan dari internal anggota PSI sendiri. “Kalau kami tidak bertindak, mau siapa lagi,” ucap Dito yang juga menjabat sebagai Pembina E-Sport Games Malang itu.
Di momen yang sama, Agus Bahagianto selaku Pembina DPD PSI Kota Malang mengingatkan pihak Pemkot Malang, untuk turut memikirkan nasib masyarakat yang kurang mampu dan terdampak langsung.
“Misalnya dengan memberi subsidi bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan pada malam hari. Tentunya, dengan diberlakukannya PPKM ini, pendapatan mereka menjadi berkurang,” tutur pria yang juga Ketua Umum Persaudaraan Agus Sejagad (PAS) itu.
Reporter : Christ
Editor : MA Setiawan