KOTA MALANG – malangpagi.com
Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) Kota Malang sukses menyelenggarakan Malang Business Series (MBS) bertajuk Keluar dari Krisis, Strategi Membangkitkan Bisnis.
Ketua pelaksana Malang bisnis series, Hasan Syahroni mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian acara yang diselenggarakan oleh IIBF dengan tujuan memberikan pandangan dan strategi bisnis yang efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi yang diakibatkan oleh berbagai krisis.
“Para peserta yang hadir berasal dari berbagai pengusaha di Jawa Timur sebanyak kurang lebih 500 peserta,” kata Hasan Syahroni seusai acara, bertempat di Dome UMM, Minggu (10/12/2023).
Hasan menjelaskan bahwa tujuan dari Malang Business Series ini adalah memberikan wawasan yang mendalam mengenai langkah-langkah strategis yang dapat diambil oleh para pelaku bisnis dalam menghadapi krisis.
“Kami berharap acara ini dapat memberikan inspirasi dan solusi praktis bagi para pengusaha untuk memulihkan dan mengembangkan bisnis mereka di tengah ketidakpastian ekonomi,” ujarnya.
“Saat ini, jika kita mengamati banyak tantangan keuangan muncul bukan karena kesalahan dalam usaha, namun juga perlu melihat apakah hubungan dengan Pencipta dan keluarga juga baik maka MBS ini diadakan untuk menganalisa hal tersebut,” tambahnya
Dia menerangkan selama acara, para peserta mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan pemikiran ulama bisnis dan praktisi ekonomi yang sukses.
“Para pemateri yang mengisi berbagi pengalaman, tips, dan strategi yang dapat diimplementasikan dalam bisnis masing-masing. Diskusi panel dan sesi tanya jawab juga memberikan ruang bagi peserta untuk berinteraksi langsung dan mendapatkan pandangan mendalam,” jelasnya.
Hasan membeberkan untuk kegiatan MBS sudah diadakan 2 kali dalam tahun ini yang pertama pada bulan juli lalu dan yang kedua pada saat ini. “Malang Business Series diharapkan tidak hanya menjadi acara inspiratif tetapi juga menjadi ajang kolaborasi antar-pengusaha untuk menggerakkan roda ekonomi di Kota Malang dan sekitarnya,” paparnya.
Terpisah, Presiden IIBF, Heppy Trenggono mengatakan bahwa dedikasikan 10 persen untuk kegiatan sedekah dan 10 persen untuk menabung. “Terus ikuti pola manajemen ini, sehingga sisanya dapat digunakan untuk kebutuhan makan, pembayaran hutang, dan lainnya,” kata dia
Menurut Heppy, mempelajari keterampilan mengelola keuangan bukanlah tugas yang mudah. Namun, ia menekankan bahwa kedisiplinan adalah bagian integral dari proses pembelajaran tersebut. “Selain itu, penting untuk melibatkan orang-orang di sekitar kita, karena menurut Heppy, kesuksesan tidak bisa dicapai sendirian, melainkan melibatkan peran orang lain yang penting dalam hidup seseorang,” tandasnya. (MK/YD)